Pastinya kamu sudah sering belajar berbagai materi tentang leadership. Tambahkan segera keenam hal ini agar leadership-mu makin mantap!
Buat kamu yang saat ini sedang menempa diri untuk menjadi leader atau pemimpin, ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk belajar. Mulai dari membaca buku, berdiskusi dengan para senior, belajar di kelas training khusus tentang leadership, mengamati sendiri berbagai perilaku para leader yang kamu kagumi dan lain-lain.
Di sini, kembali kita akan membahas tentang leadership. Perlu kamu tahu, topik tentang leadership atau kepemimpinan itu sangat luas dan bisa dikaji dari berbagai sisi dan berbagai macam sudut pandang. Semakin banyak kamu belajar, pastinya akan membuat kemampuanmu jadi semakin tajam.
Pada artikel kali ini kita akan membahas enam hal tentang leadership yang kamu tahu. Namun jika kamu ingin belajar lebih mendalam tentang enam skills penting yang harus dimiliki oleh seorang leader, ada baiknya kamu ikutan Kelas Mikro Plus: Learn to Lead.
OK, apa saja 6 tips tentang leadership yang perlu kamu tahu? Simak uraiannya di sini:
Sifat-Sifat Seorang Pemimpin
Apa saja sebenarnya sifat-sifat yang perlu dimiliki seorang pemimpin? Beberapa poin berikut ini bisa menjadi fondasi untuk memulai membentuk karakter kalian sebagai leader yang baik:
- Kemampuan berkomunikasi yang baik: Dengan skill berkomunikasi yang baik, kamu dapat mendorong rekan-rekan kerjamu untuk lebih proaktif.
- Efikasi diri: Untuk menjadi pemimpin yang baik, seseorang harus mempercayai diri mereka sendiri terlebih dahulu. Jika kamu tidak yakin pada dirimu sendiri, tentu kamu akan susah untuk memotivasi rekan-rekan kerjamu juga.
- Percaya diri dan selalu bersikap positif: Rasa percaya diri adalah kunci. Orang lain akan percaya pada kemampuanmu jika kamu pede dan selalu bersikap positif. Percaya diri juga baik untuk meningkatkan self-esteem kamu.
- Kondisikan pikiranmu untuk selalu sehat dan fresh: Kondisi pikiran yang baik akan menghasilkan hal-hal yang baik pula, contohnya kamu akan merasa senang dan tenang. Ketika kamu merasa positif, kamu akan menjadi lebih kreatif dan bisa menghasilkan keputusan yang berkualitas.
Pentingnya Mengenali Kepribadian Dirimu dan Orang Lain
Sifat-sifat manusia tidak selalu mudah untuk ditebak. Menjadi leader tentunya akan sering berhadapan dengan berbagai macam orang dengan berbagai macam kepribadian. Berikut adalah hal-hal penting seputar kepribadian:
- Mengenal kepribadian rekan-rekan kerjamu dapat membantu menciptakan suasana bekerja yang ideal. Hal ini juga berguna dalam perekrutan anggota yang pas untuk sebuah tim.
- Self-awareness. Semua selalu dimulai dari diri sendiri, maka kenali dirimu sendiri! Kamu tidak akan bisa berempati dengan orang lain jika kamu tidak bisa berempati dengan diri sendiri.
- Untuk mengenali kepribadian seseorang, ada lima faktor besar yang disebut The Big Five Personality Inventory. Kelima faktor ini dapat menjelaskan sekitar 56% kepribadian seseorang dan dapat membantumu merefleksikan diri dan membentuk sifat kepemimpinanmu. Apa saja, sih, lima faktor ini?
- Extroversion (apakah kamu adalah seorang ekstrovert atau introvert)?
- Neuroticism (apakah kamu orang yang selalu positif?
- Agreeableness (apakah kamu orang yang supel?)
- Conscientiousness (apakah kamu orang yang teliti dalam bersikap?)
- Openness (apakah kamu orang yang berpikiran terbuka?)
Baca juga: 6 Kualitas yang Harus Dimiliki oleh Leader.
Mengenal Core Self-Evaluation
Core Self-Evaluation adalah cara seorang individu memandang dirinya sendiri dan bagaimana ia bertindak di dalam kehidupannya. Core self-evaluation yang positif dapat menghasilkan kepemimpinan yang efektif, karena hal itu mempengaruhi persepsi seorang leader dalam memimpin timnya. Ada empat faktor di dalam core self-evaluation:
- Self-esteem, atau seberapa besar kamu menghargai dirimu sendiri.
- Self-efficiency, atau seberapa besar keyakinanmu untuk menyelesaikan pekerjaanmu. Apakah kamu akan meninggalkan pekerjaan yang kamu anggap rumit atau meneruskannya?
- Emotional stability, atau bagaimana kamu mengatur emosimu. Kemampuan untuk memahami orang lain tentu sangat dipengaruhi oleh kestabilan emosi. Apakah kamu sering merasakan stress?
- Locus of control, atau seberapa besar keyakinanmu atas kontrol dirimu sendiri. Locus of control dapat dibagi ke dalam dua jenis:
- internal locus of control adalah ketika seseorang percaya pada kemampuannya sendiri untuk meraih kesuksesan
- external locus of control adalah ketika seseorang lebih percaya terhadap faktor dari luar, seperti nasib atau takdir.
Pentingnya Internal Locus of Control
Untuk menjadi pemimpin yang baik di masa modern ini, kamu harus percaya diri. Di sinilah internal locus of control lebih penting untuk dimiliki seorang leader. Dengan mindset ini, kamu memiliki kekuatan untuk mengatur dirimu sendiri dan, tentu saja, tim dan rekan kerjamu. Berikut adalah beberapa kelebihan memiliki pola pikir internal locus of control:
- Meningkatkan kemampuan pemilihan keputusan dalam pekerjaan.
- Meningkatkan penerimaan informasi.
- Menjadi lebih efektif dalam pekerjaan, meningkatkan efikasi diri, dan memperolah pencapaian yang berhasil • Mengurangi risiko stress karena terbebani pekerjaan.
- Umumnya meningkatkan kebahagiaan diri.
- Meningkatkan kemampuan beradaptasi.
Be Flexible!
Dengan cepatnya pertukaran informasi saat ini, kamu harus siap menghadapi dan beradaptasi terhadap ketidakpastian, khususnya dalam masalah keorganisasian. Hal ini disebut toleransi terhadap ambiguitas (tolerance for ambiguity).
Karena sifatnya yang terbuka dan fleksibel dalam berbagai situasi, ketoleransian ini dapat menjadi pendorong kinerja organisasi, seperti keterbukaan terhadap kegagalan, terbuka pada kolaborasi cross-cultural, dan meningkatkan kreatifitas diri.
All About Teamwork
Seorang leader tentu saja tidak bekerja sendirian; ada tim yang berjalan bersamanya. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan seputar tim:
- Keuntungan bekerja dalam tim:
- Dapat menghasilkan keputusan yang lebih berkualitas tinggi.
- Meningkatkan kreatifitas per individu maupun leader.
- Proses bekerja yang lebih selaras.
- Tim yang bekerja dengan performa tinggi berisikan orang-orang yang berorientasi pada pekerjaan, atau task oriented. Tim yang task oriented akan lebih berkomitmen dalam kualitas produk yang dihasilkan dan bekerja dalam jawal dan budget yang sesuai.
- Sebuah tim yang berisikan orang-orang dari berbagai latar belakang budaya tentu akan sedikit tricky. Namun, jika digerakkan dengan baik, hal ini justru dapat mendorong kesuksesan tim dan organisasi. Kamu bisa menggunakan latar belakang budaya mereka sebagai masukan untuk menyesuaikan obyektif tim.