Pernahkah hal ini terjadi padamu, saat kamu melihat seseorang, kamu jadi berpikir, “Aku ingin menjadi seperti dia.” Atau, saat melihat suatu barang, kamu jadi berangan-angan ingin membelinya. Namun, seberapa sering kamu betul-betul mengejarnya? Kalau kamu menemukan bahwa tujuan-tujuan itu seringkali tidak tercapai, kemungkinan besar kamu memang belum menguasai disiplin diri.
Disiplin diri adalah kemampuan mendorong diri untuk tetap mengerjakan apa yang harus dikerjakan (baik tujuan pribadi maupun kewajiban dari luar) tidak peduli bagaimana kondisi fisik dan emosional kita. Hal ini dapat didukung dengan self-motivation. Ini adalah kemampuan untuk meningkatkan motivasi dalam diri kita. Jika kamu tertarik untuk mendalami apa itu motivasi dan bagaimana cara meningkatkannya, simak materi penting di Playbook, materinya disajikan dalam bentuk Kelas Mikro Gratis dan Kelas Mikro Plus.
Nah, sekarang bagaimana cara agar kita bisa makin mendisiplinkan diri? Berikut adalah langkah awal yang bisa mulai kamu praktikkan.
Menentukan Tujuan
Sebelum kamu memulai, tentu saja kamu butuh tujuan. Tanpa tujuan, kamu tidak punya alasan untuk mendisiplinkan diri. Tujuan ini dapat beragam, mulai dari tujuan yang sederhana seperti menabung untuk membeli sesuatu hingga memperbaiki gaya hidupmu. Agar tidak kewalahan, mulailah dari tujuan-tujuan yang sederhana, atau fokus saja pada satu saja tujuan yang penting.
Temukan Motivasimu
Hal ini mungkin merupakan langkah yang paling sulit. Kamu dapat memulainya dengan menyebutkan poin-poin positif yang akan kamu dapatkan dengan mengejar tujuan ini. Ekspresikan poin-poin ini seoptimis mungkin agar kamu semakin bersemangat. Kuatkan determinasi diri agar kamu yakin bahwa kamu bisa melakukannya. Kalau hal ini masih kurang memotivasi, cobalah pikirkan kerugian-kerugian yang kamu dapatkan kalau kamu tidak disiplin.
Contohnya, kamu ingin mengubah pola makanmu agar kamu lebih sehat. Maka kamu dapat menuliskan poin positif ini: “Saya ingin mengatur pola makan agar tubuh lebih sehat dan saya bisa melakukan aktivitas dengan bebas.”
Untuk poin risikonya, tulis saja, “Jika saya tidak disiplin, pola makan yang buruk akan perlahan meningkatkan risiko penyakit yang akan menguras energi dan biaya di hari nanti.”
Temukan Kendalamu
Dalam setiap proses, pasti ada kendala yang akan dihadapi. Identifikasi hal-hal apa saja yang sekiranya akan menghambatmu, termasuk mungkin kebiasaan buruk yang kamu miliki, dorongan untuk procrastinating, dan hal-hal lain yang akan memecah fokusmu. Setelah itu pikirkanlah bagaimana caranya agar hambatan-hambatan ini bisa diatasi.
Contoh: hambatan utamamu adalah membuka aplikasi yang tak perlu. Maka kamu memutuskan untuk mendedikasikan dua jam di mana kamu tak boleh pegang gadget, tidak buka aplikasi tersebut dan fokus pada pekerjaanmu.
Ganti Kebiasaan Lama
Saat sedang berusaha menghentikan kebiasaan buruk, pastinya banyak sekali godaan yang datang. Berhenti melakukan kebiasaan lama akan membuatmu merasa punya banyak waktu tapi tak tahu harus ngapain. Nah, agar kamu tak akan jatuh kembali ke dalam kebiasaan buruk itu, kamu perlu menggantikannya dengan kegiatan baru yang lebih bermanfaat. Misalnya saja, kamu ingin menghilangkan kebiasaan main HP sebelum tidur, coba gantikan dengan kegiatan membaca buku atau melakukan meditasi.
Monitor Perkembangan
Terakhir, tentu kamu harus memantau perkembanganmu. Apakah kamu merasa lebih baik dengan menjalankannya? Apakah ada yang perlu disesuaikan? Kalau kamu sudah merasa puas dengan hasil sementara, kamu tinggal melanjutkannya hingga terbentuk kebiasaan baru.
Baca juga: 7 Tips buat Bangun Rasa Percaya Diri