Bisa jadi, setiap hari kita dihadapkan pada suatu masalah. Kali ini terapkan cara penyelesaian yang lebih kreatif! Ada banyak cara untuk menyelesaikan masalah. Kita bisa juga menerapkan pendekatan yang lebih kreatif, ini adalah salah satu alternatif untuk menyelesaikan sebuah masalah dengan perspektif yang baru dan segar.
Dalam dunia bisnis, penyelesaian masalah dengan pendekatan kreatif ini adalah teknik mengembangkan sebuah ide yang juga didasari oleh dasar konvensional, tapi kemudian kita “improvisasi”. Hasilnya adalah sebuah strategi yang menarik.
Apa saja yang harus kita lakukan saat melakukan problem solving dengan pendekatan kreatif?
1. Perumusan Masalah
Sebelum menyelesaikan masalah, yang jelas kamu harus merumuskannya terlebih dulu. Bersama team, rumuskan dan jabarkan masalah yang harus diselesaikan secara terperinci agar kamu bisa melihat dengan lebih jelas.
2. Riset
Sebelum menemukan solusi yang paling pas untuk permasalahan yang dihadapi, kamu harus membuat suatu formula. Dan di dalamnya pastinya harus ada perhitungan dan struktur yang tepat. Untuk mendapatkan informasi yang lengkap agar perhitungan dan pertimbangan jadi makin mantap, pastinya kamu harus melakukan riset terlebih dulu.
Tahap riset digunakan untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya. Kumpulkan juga data seberapa efektif strategi yang sama yang digunakan oleh perusahaan lain. Periksa apakah hasilnya akan sama efektifnya jika diaplikasikan pada produk kita.
Baca juga: Cara Kreatif Temukan Ide dalam Problem Solving
3. Analisis
Di sini kita akan berusaha menghubungkan satu fakta dengan fakta yang lain agar bisa melihat permasalahan dengan lebih jelas.
Misalnya saja dalam kasus penjualan yang turun, kita bisa menganalisa apakah hal ini disebabkan oleh perubahan kualitas produk atau karena masalah pelayanan yang turun.
Dengan menghubungkan titik-titik masalah ini, mungkin kamu bisa menghasilkan satu solusi yang bisa menyelesaikan semua masalah dalam satu proses. Cara seperti ini bisa membuat penyelesaian masalah menjadi lebih praktis dan cepat.
Contohnya:
Membayar beberapa influencer media sosial untuk mencoba sampel produk dan menyuruh mereka untuk memberikan feedback yang jujur terhadap kualitas produk.
Hasil yang bisa didapatkan adalah:
- Mendapatkan feedback tentang kualitas dari kacamata konsumen.
- Bisa melihat kelemahan produk jika dibandingkan dengan merk lain.
- Mengukur potensi calon pembeli dari engagement sosial media.
- Promosi yang berbentuk brand awareness.
Selain efektif, budget yang dikeluarkan pun jadi lebih sedikit. Dengan membuat pengeluaran hanya dari satu pos (membayar influencer untuk memberi feedback produk), kamu bisa mendapatkan empat temuan hasil.
4. Tentukan goal
Solusi yang baik adalah solusi yang lengkap dengan target yang ingin dicapai. Jadi pastikan bahwa kamu memiliki tujuan yang jelas.
Misalnya:
Solusi kreatif yang ingin kamu lakukan adalah meng-endorse influencer yang memiliki followers sebanyak 10.000 dengan target untuk mendapatkan reach antara 1 hingga 2 persennya. Artinya, kamu membidik antara 1000 – 2000 followers yang bakal betul-betul tertarik untuk membeli produkmu. Hasil ini bisa dilihat dari engagement pada media sosial seperti jumlah like dan comment.
Goal yang jelas akan membantumu mendapatkan solusi yang akan disepakati bersama. Selain itu, goal yang jelas juga bisa jadi tolak ukur seberapa efektif solusi yang dijalankan. Dengan hasil akhir yang jelas, maka membandingkan dan menemukan solusi baru yang lebih baik dan kreatif akan lebih mudah.
5. Evaluasi
Di sini, kita akan melakukan evaluasi pada setiap hasil diskusi yang dilakukan, mulai dari tahap awal sampai yang terakhir yaitu menentukan target. Hal in pastinya berguna untuk menghindari kesalahan dalam mengeksekusi solusi.
Contohnya:
- Problem: penurunan omset penjualan.
- Solusi: promosi lewat sosial media.
- Solusi kreatif: pakai influencer/selebgram usia 19-25 tahun dengan jumlah followers di atas 10.000.
- Misi: menentukan influencer yang paling cocok dengan membandingkan jumlah followers dengan jumlah engagement per post.
- Evaluasi:
– Membuat short list tiga influencer (yang kemudian akan dipilih lagi).
– Bahan pertimbangan lain: menimbang harga per post, popularitas influencer, melihat kualifikasi influencer (apakah memang ahli di bidangnya), menimbang autentitas followers (apakah followers tersebut asli atau hasil beli).
Evaluasi adalah perencanaan kecil yang bisa dijadikan panduan dalam menjalani misi agar tidak terjadi kekeliruan. Evaluasi juga bisa dibilang rangkuman atau ringkasan hasil diskusi yang wajib dimiliki setiap anggota.
Tip: Persiapkan diri untuk diskusi yang panjang
Menghasilkan sebuah ide (apalagi ide brilian) itu tidak cukup hanya dengan waktu 1 jam. Ada beberapa jenis masalah yang bahkan membutuhkan waktu berhari-hari bahkan berbulan-bulan untuk menyelesaikannya.Proses penyelesaian masalah ini dilakukan sebagai bentuk penyegaran untuk menstimulasi diri menjadi lebih kreatif.
Bagaimana menurut pendapatmu? Jika kamu tertarik untuk mendalami Creative Problem Solving, kamu bisa mengikuti kelas gratis berkenalan dengan Creative Problem Solving. Simak materinya dalam bentuk microlearning. Ikuti segera di Playbook, cara baru belajar Skill Masa Depan.
Baca juga: CPS Learner’s Model: Langkah Penting dalam Creative Problem Solving