Mungkin kalian sering mendengar tentang soft skill dan hard skill ketika sedang mencari lowongan pekerjaan. Namun apakah kalian benar-benar tahu apa arti kedua istilah itu? Yuk, baca terus untuk mengetahui apa itu soft skill dan hard skill serta manfaatnya bagi kalian.
Apa Itu Soft Skill?
Dikutip dari The Forage, soft skill adalah kemampuan seseorang dalam bekerja dan berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan ini sifatnya abstrak dan bukanlah sesuatu yang bisa diajarkan dengan mudah seperti koding atau mengolah data. Kita bisa mengembangkan kemampuan soft skill dengan berpartisipasi di kegiatan-kegiatan sukarelawan atau di tempat kerja.
Dalam dunia kerja, soft skill sangat dibutuhkan. Setiap jenis pekerjaan membutuhkan kemampuan soft skill yang berbeda-beda. Contohnya, seorang presiden atau kepala perusahaan akan membutuhkan kemampuan berbicara di depan umum yang baik, namun skill tersebut tidak begitu diperlukan jika kamu adalah seorang teknisi laboratorium.
Perbedaan Soft Skill dan Hard Skill
Jika ada soft skill, berarti ada lawannya, yaitu hard skill, dong? Tentu saja. Jika soft skill adalah kemampuan seseorang dalam mengerjakan sesuatu, hard skill adalah sesuatu yang dikerjakan tersebut. Menurut Personio, hard skill sifatnya lebih teknikal dan kemahirannya dapat diukur dengan parameter tertentu, seperti kemampuan berbahasa asing dan desain grafis. Hard skill dapat dipelajari di sekolah dan di tempat kerja.
Selain itu, soft skill biasanya susah untuk diajarkan karena sifatnya yang lebih personal. Sebaliknya, hard skill dapat diajarkan oleh seseorang yang lebih mahir. Kemampuan hard skill juga dapat dibuktikan dengan gelar, sertifikat, dan lisensi—sementara soft skill tidak bisa.
Macam-Macam Soft Skill
Berlatih adalah cara paling tepat untuk mengasah soft skill. Kamu bisa memperhatikan rekan-rekan kerjamu baik saat mereka bekerja, bahkan pada saat istirahat makan siang. Berikut adalah beberapa contoh soft skill yang dibutuhkan dalam perkembangan kariermu:
- Kecerdasan emosional atau emotional intelligence, yaitu kemampuan untuk memahami dan mengatur emosimu dan orang lain. Termasuk di dalamnya adalah kesadaran diri (self-awareness), kemampuan berempati, dan kemampuan bersosialisasi (social skill).
- Kemampuan menjadi team player, atau team player attitude adalah kemampuanmu bekerja sama dengan orang lain. Apakah kamu bisa bekerja dengan positif dan efektif dengan timmu? Apakah kamu dan rekan kerjamu dapat bekerja dalam harmoni?
- Pola pikir berkembang atau growth mindset adalah sebuah pola pikir yang meyakini bahwa seseorang selalu dapat mengembangkan kemampuan dan keahliannya. Sebaliknya, orang dengan fixed mindset akan selalu merasa ia tidak bisa melakukan hal-hal baru.
- Kemampuan beradaptasi atau adaptability juga termasuk dalam soft skill yang penting. Dalam perjalanan kariermu, kamu akan menemui banyak orang dalam berbagai macam situasi. Kemampuan beradaptasi yang baik akan sangat membantumu dalam mengembangkan karier.
Baca juga: Tingkatkan Soft Skill-mu dan Dapatkan Manfaat Ini
Macam-Macam Hard Skill
Perusahaan kebanyakan ingin mempekerjakan orang-orang dengan hard skill yang relevan dengan tren bisnis saat ini, seperti copywriting, desain UI dan UX, atau koding. Berikut adalah contoh-contoh hard skill yang mungkin kamu butuhkan:
- Keterampilan teknis, atau technical skill, biasanya dibutuhkan dalam pekerjaan yang membutuhkan pengetahuan teknologi informasi, sains, dan teknik. Beberapa contohnya adalah koding, membuat prototype (prototyping), kecerdasan buatan (AI), bahasa pemrograman seperti Javascript
- Keterampilan analitik, atau analytical skill, adalah kemampuan untuk menyimpulkan sesuatu. Contohnya seperti kemampuan data mining, mengatur database, memahami Google Analytics, dan Structured Query Language atau SQL.
- Keterampilan komunikasi, atau communication skill, adalah kemampuan untuk menyampaikan informasi dengan efektif. Contohnya adalah kemampuan menulis, menyunting, menerjemahkan, desain grafis, dan kemampuan bahasa asing.
Pentingnya Soft Skill dan Hard Skill
Dalam dunia kerja, soft skill dan hard skill sangat dibutuhkan. Tanpa kedua kemampuan tersebut, kamu akan susah meraih kesuksesan dalam karier. Contohnya, seorang chef yang tidak memiliki kemampuan memasak yang baik dan suka mengeluh akan menyebabkan restorannya bangkrut. Dalam hal ini, kemampuan memasak adalah hard skill dan kemampuan beradaptasi adalah soft skill.
Tentu saja kedua kemampuan tersebut tidak hanya penting dalam dunia profesional, namun juga dalam bermasyarakat. Contohnya, dari kemampuanmu berinteraksi dengan pedagang sayur keliling bisa membuatmu mendapatkan harga yang lebih miring dari harga aslinya. Kemampuan soft skill juga penting untuk meningkatkan kepercayaan diri dan membentuk kepribadian yang baik.
Bagaimana, dua hal ini sangat penting, bukan? Pada dasarnya, soft skill dan hard skill memang tidak dapat terpisahkan. Penting untuk dapat menyeimbangkan kedua kemampuan tersebut. Keduanya merupakan komponen penting untuk perkembangan kariermu saat ini dan di masa depan.