Tertarik untuk menggunakan metode Creative Problem Solving? Ikuti langkah-langkah dalam Creative Problem-Solving Learner’s Model berikut ini.
Saat ini Creative Problem Solving bisa menjadi salah satu metode yang dipakai dalam menyelesaikan masalah (problem solving) di perusahan atau suatu usaha. Pendekatan Creative Problem Solving dipakai saat kita ingin menemukan ide penyelesaian masalah yang kreatif dan inovatif.
Dari berbagai teknik dengan pendekatan CPS, ada satu teknik yang masih sering dipakai yaitu pendekatan yang diciptakan oleh Alex Osborn dan Sid Parnes yang sering disebut dengan CPS Learner’s Model.
Pendekatan CPS Learner’s Model terdiri dari 4 (empat) tahap dan meliputi 6 (enam) langkah proses. Berikut ini adalah uraian lengkap CPS Learner’s Model:
Stage 1: Klarifikasi
Tahap klarifikasi adalah tahap pertama yang akan dilakukan. Ada tiga kegiatan utama dalam tahap ini, yaitu mendefinisi tujuan, mengumpulkan data dan merumuskan permasalahan yang akan dihadapi.
Bersama team, kamu akan mendefinisikan tujuan, keinginan dan tantangan yang akan dihadapi berdasarkan data dan fakta. Oleh karena itu, pada tahap pengumpulan data, kamu harus melakukannya dengan sebaik-baiknya. Ini berguna untuk membangun visi terhadap masalah berdasarkan data, bukan asal berasumsi saja.
Pada tahap ini, kamu mengumpulkan challenge (atau masalah) yang sedang dihadapi. Kumpulkan semua permasalahan ini lewat proses survei atau monitor langsung di lapangan.
Misalnya dalam contoh kasus penjualan produk yang turun, kamu dan team akan melibatkan customer sebagai subjek dan produk sebagai objek. Kamu akan menggali fakta dari para pengguna produk tersebut untuk mendapatkan informasi tentang kekurangan produk yang dimaksud. Perumusan masalah ini juga bisa didapatkan dari perbandingan. Misalnya dengan membandingkan dua produk dari brand yang berbedda. Dari situ kita juga bisa mendapatkan informasi tentang kekurangan dan kelebihan suatu produk.
Stage 2: Ideasi atau Pengumpulan Ide
Sesuai dengan namanya, kini saatnya untuk mengumpulkan ide penyelesaian masalah. Proses ini adalah untuk menggali sebanyak mungkin ide yang mungkin bisa dipakai. Bersama team, kamu akan diminta untuk mengeluarkan ide sebanyak mungkin. Ide-ide kreatif dan inovatif ini akan dikumpulkan sebagai bahan pertimbangan nanti.
Bisa jadi, kemungkinan masih akan keluar ide yang biasa-biasa saja alias konvensional. Tetapi hal ini juga akan memacu kamu dan team untuk berusaha mengeluarkan ide baru yang lebih kreatif dan inovatif. Di sini kamu akan diminta untuk mengerahkan semua kreativitas yang ada!
Ada 2 teknik yang bisa dipakai dalam tahap ini, yaitu brainstorming dan mind mapping. Tahap ini juga sering disebut dengan tahap berpikir secara divergen, di mana kita akan mengeluarkan semua ide dan pikiran, dan baru akan difilter kemudian. Jadi semua ide dianggap sama, tak ada yang benar atau salah.
Baca juga: Selesaikan Masalah dengan Lebih Kreatif
Stage 3: Develop (Pengembangan)
Pada tahap develop (pengembangan), kita akan memulai untuk memformulasikan solusi. Setelah tahap pengumpulan ide selesai, maka kita akan mulai fokus untuk mengevaluasi semua pilihan yang ada untuk mencipakan solusi.
Kita akan mulai menganalisis apakah solusi tersebut sesuai dengan kebutuhan atau kriteria. Dan juga, apakah bisa diimplementasikan atau tidak. Di sini kita juga akan memikirkan cara memmbuat ide untjk mejadi lebih bagus dan menentukan ide yang paling cocok untuk dipakai dalam menyelesaikan masalah.
Pada stage ini kita akan mulai memikir step yang akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan, apa saja yang harus ditambahkan. Dengan berfokus pada cara berpikir konvergen (mulai fokus pada hal yang spesifik atau mengerucutkan proses), maka kita akan mulai mengolah ide-ide yang dipilih hingga menjadi sebuah konsep.
Stage 4: Implementasi
Setelah kita sudah memilih ide yang paling cocok dan mengembangkan konsepnya, kini saatnya untuk mengeksekusi.
Kita akan mulai membuat action plan, yaitu tahapan implementasi yang akan dilakukan. Pada tahap ini, sangat penting untuk mendata semua sumber daya yang kita miliki dan bagaimana mengoptimalisasikannya. Selain itu kamu akan mulai mengkomunikasikan rencana pelaksanaan kepada siapa saja yang terlibat di dalamnnya. Koordinasikan dengan seluruh anggota team, pastikan mereka semua sudah paham dan menyetujui langkah yang akan diambil.
Perlu kamu ketahui juga, tak ada solusi yang sempurna. Semuanya memiliki risiko dan konsekuensinya masing-masing. Untuk mengantisipasi jika terjadi hal-hal yang di luar keinginan, ada baiknya jika kamu dan team juga menyiapkan plan B atau rencana cadangan yang bisa dipersiapakan dari mulai tahap develop (pengembangan).
Tertarik mengikuti pembahasan lengkap tentang Creative Problem Solving? Ikuti kelas gratis di Playbook: Creative Problem Solving.