Berkenalan dengan Branding

Reading time : 3 minutes

Waktu baca : 3 menit

Mungkin kamu sudah sering mendengar tentang branding. Ingin belajar tentang branding dan apa saja yang harus dilakukan untuk membangun sebuah brand. Simak ulasannya di sini.

Ide bisnis sudah di depan mata, bahkan mungkin kamu sudah memulainya. Bersama dengan team, kamu sangat bersemangat memproduksi produk, barang, atau layanan yang akan ditawarkan. Tapi kamu merasa ada yang kurang, bagaimana cara memasarkan atau meluncurkan produk tersebut ke masyarakat luas? Kamu butuh brand. Apakah selama ini apa yang kamu pikirkan tentang kata “brand” sudah tepat?

Apakah kamu ingin tahu lebih lebih banyak tentang cara membangun atau memulai suatu brand? Di sini, kita akan membahas topik perkenalan dengan branding. Materi ini adalah materi dasar agar kamu bisa memahami topik branding.

Pahami uraian di bawah ini, lalu terapkan ke dalam langkahmu membangun brand yang kamu idaman!

 

1. Sekilas tentang Branding

Banyak orang mengira bahwa branding adalah sebuah produk beserta desain, logo, dan palet warna. Ternyata, bukan itu saja. Hal-hal tersebut memang bagian dari branding, namun kita akan mencoba mendalami secara lebih mendalam tentang branding.

Branding merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan agar bisa membuat konsumen mempunyai alasan untuk memilih produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Dengan branding, akan tercipta sebuah emosi berupa ketertarikan dan kesetiaan oleh konsumen terhadap suatu barang atau jasa. Branding lebih fokus pada apa yang akan konsumen pikirkan dan bicarakan tentang produk atau jasamu, bukan hanya visual atau apa yang mereka lihat.

 

2. Mengapa Branding itu Penting?

Jika kamu mempunyai suatu bisnis, branding merupakan langkah penting yang perlu dilakukan. Mengapa?

Kegiatan branding akan menghasilkan lebih banyak klien atau konsumen. Dengan begitu, kamu akan mendapat lebih banyak pemasukan untuk perusahaanmu. Branding juga akan menghemat waktu dan energi karena orang-orang akan memahami tentang bisnismu tanpa berhubungan langsung denganmu.

 

3. Tentukan Nilai, Tujuan, dan Misi

Ada beberapa langkah dalam proses branding yang perlu kamu ketahui. Kali ini adalah tentang proses dasarnya.

• Nilai

Sebuah brand atau bisnis harus mempunyai nilai lebih yang dijadikan fondasi. Jadi, saat kamu membangun suatu bisnis, tanamkan prinsip ini. Nilai-nilai itu akan mempunyai makna tersendiri pada bisnismu meskipun ada perusahaan lain yang mempunyai bisnis atau produk yang sama. Ingat, setiap orang punya kepribadian berbeda, begitu juga dengan perusahaan atau bisnis.

Contoh: Perusahaan Google punya beberapa nilai yang dijadikan tonggak perusahaan, yaitu informasi dan kecepatan. Nah, buat perusahaan kamu, coba temukan nilai apa yang akan kamu jadikan pedoman, contohnya kebebasan, kebahagiaan, kehangatan dan lain-lain.

• Tujuan

Seperti halnya hidup, dalam membangun sebuah bisnis, tentu saja kamu perlu menetapkan sebuah tujuan tentang apa yang akan kamu ciptakan lewat bisnismu. Untuk membantu menemukan tujuan, coba gunakan pertanyaan-pertanyaan ini dan simak jawaban yang akan kamu berikan pada setiap pertanyaan:

  1. Mengapa kamu memulai atau menjalankan bisnismu?
  2. Apa yang akan kamu berikan pada masyarakat melalui bisnis itu?

Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, kamu bisa menemukan tujuanmu dalam membangun bisnis. Jadi, pastikan kamu mempunyai tujuan yang jelas, ya, kawan-kawan!

• Misi

Kamu pasti sering mendengar visi dan misi. Misi adalah sebuah pernyataan yang berisi langkah ataupun strategi untuk mencapai sebuah tujuan. Jadi, untuk mencapai apa yang kamu inginkan, kamu perlu menuliskan misimu agar kamu fokus dalam prosesnya. Kamu bisa melihat contoh misi brand-brand ternama untuk mencari inspirasi.

 

4. Menentukan Calon Klien dan Brand Voice

• Menentukan calon klien

Sebelum memasarkan produk atau jasa, kamu harus terlebih dahulu menentukan siapa calon klienmu dengan mencari tahu kecenderungan konsumen atau apa saja yang orang-orang suka dan tidak suka.

Sebelumnya, kamu juga bisa terjun ke lapangan untuk bertemu calon-calon konsumen yang potensial. Kamu bisa berinteraksi langsung dengan calon pelanggan di sosial media dan berbincang mengenai apapun serta bagaimana atmosfer yang perlu diciptakan ketika kamu berinteraksi sehingga kamu bisa menciptakan sesuatu yang sesuai dengan selera banyak orang.

• Brand voice

Brand voice pada dasarnya adalah pembawaan dirimu dalam menyampaikan sesuatu sehingga konsumen akan mempunya persepsi tentang suatu brand sesuai dengan indentitas brand itu sendiri. Brand voice juga bisa berarti bagaimana kamu berkomunikasi dengan para klien atau konsumen. Hal ini yang akan menghubungkan kamu dengan target market karena sebenarnya bisnis adalah hubungan antara manusia dengan manusia.

Brand voice seperti halnya kepribadian yang ada pada manusia. Kamu bisa menciptakan brand voice misalnya intelektual, hangat, santun, humor, dan lain-lain. Brand voice ini bisa diaplikasikan ketika kamu berkomunikasi dengan klien atau konsumen lewat media apapun.

 

5. Brand Statement

Langkah terakhir adalah memperkenalkan bisnismu kepada orang lain lewat brand statement. Brand statement adalah sebuah kalimat yang menjelaskan identitas, nilai, dan tujuan bisnismu. Singkatnya, brand statement ini adalah kalimat yang mendiskripsikan apa yang bisnismu lakukan.

Contoh:

Hai, aku (nama). Aku seorang (pekerjaanmu) yang membantu (calon klienmu) untuk melakukan (suatu pekerjaan).

Tips:

Kamu bisa membuat brand statement sependek dan sesimpel mungkin sehingga akan berkesan dan mudah diingat oleh orang lain. Membuat desain seperti logo dan warna adalah langkah terakhir dalam branding, jadi setelah melakukan hal-hal di atas, kamu bisa mulai menentukan desain yang sesuai dengan karakter bisnismu.

Baca juga: 5 Skills penting yang harus dipunyai entrepreneur muda.

Tags

Share

Related Articles

Employability, Skill Masa Depan

Reading time : 5 minutes

Penulisan Efektif, Skill Masa Depan

Reading time : 2 minutes

Persuasiveness, Skill Masa Depan, Teamwork
Tapi, apakah setiap negosiasimu selalu sukses? Jika tidak, kamu tidak sendiri. Banyak orang menghadapi tantangan dalam melakukan negosiasi, terutama jika tidak terbiasa atau merasa kurang

Reading time : 5 minutes