Gugup saat berbincang? Kemampuan rapport building bisa jadi solusinya. Terapkan dua langkah sederhana tingkatkan rasa percaya diri saat berbincang atau berdiskusi!
Apakah kamu pernah merasa gugup atau tidak percaya diri saat berbicara dengan orang lain, baik itu dalam situasi formal maupun informal? Mungkin kamu khawatir omonganmu tidak menarik, terlalu membosankan, atau bahkan merasa canggung. Tidak perlu khawatir, karena dengan menguasai keterampilan berbicara yang baik dan percaya diri, kamu akan merasa lebih nyaman dan mampu mengatasi rasa gugup tersebut.
Berbicara dengan percaya diri bukan hanya membuatmu merasa lebih baik tentang dirimu sendiri, tetapi juga membuat orang lain lebih mudah untuk terhubung denganmu. Sebuah percakapan yang menarik dan mengesankan akan meninggalkan kesan positif pada lawan bicaramu dan dapat membuka peluang baru dalam hubungan baik itu profesional maupun pribadi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana mengelola nada suara yang tepat agar percakapan terasa lebih alami, serta menghindari terjebak dalam gaya wawancara yang kaku saat mengenal seseorang baru.
Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa tips dan trik yang dapat membantu kamu menjadi pembicara yang lebih percaya diri dan menarik. Mulai dari memahami berbagai jenis nada suara yang ada dan bagaimana menggunakannya secara efektif, hingga mengubah pendekatanmu saat berbicara dengan orang baru agar lebih terasa akrab dan menyenangkan. Jadi, bersiaplah untuk meningkatkan kemampuan berbicaramu dan mengubah cara orang lain melihatmu saat berinteraksi dengan mereka. Selamat membaca!
Gunakan Nada Suara yang Ramah
Nada suara sangat penting dalam percakapan, karena menentukan bagaimana pesan kita diterima oleh lawan bicara. Berikut adalah tiga jenis nada suara yang sering kita gunakan:
- Trying rapport: Nada suara yang terlalu tinggi, terkesan tidak genuine dan seperti upaya keras untuk mendapatkan perhatian. Contoh: seorang petugas mini market yang terlalu bersemangat menyapamu ketika kamu masuk toko.
- Neutral rapport: Nada suara yang netral, tidak terlalu tinggi maupun rendah. Cocok untuk digunakan saat berbicara dengan orang yang sudah kamu kenal. Ini adalah nada yang paling baik untuk digunakan.
- Breaking rapport: Nada suara yang powerful, dominan, dan menunjukkan rasa percaya diri. Contoh: nada suara presiden saat berpidato. Menggunakan nada ini akan langsung menarik perhatian dan membuat percakapan lebih menarik.
Baca juga: 5 Hal tentang Rasa Percaya Diri yang Harus Kamu Percayai
Jadilah Teman, Bukan Interviewer
Ketika berbicara dengan seseorang yang baru dikenal, jangan jadikan percakapan seperti sesi wawancara. Cobalah untuk menjalin kedekatan emosional dengan cara berikut:
- Fokus pada reaksi yang mereka berikan kepadamu, dan bukan hanya isi informasi yang diberikan saja.
- Lontarkan sedikit candaan dan perhatiaknk bagaimana respon mereka. Apakah si lawan bicara itu suka dengan humor yang sama denganmu
- Cari topik yang menarik bagi kalian berdua, agar percakapan lebih menyenangkan.
- Berbicaralah dengan gaya santai, seperti berbicara dengan teman lama. Ceritakan pengalamanmu atau kejadian sehari-hari dengan nada akrab.
Sebagai penutup, berbicara dengan rasa percaya diri sangat penting dalam membangun hubungan yang baik dengan orang lain dan meningkatkan kualitas percakapan. Dengan memahami nada suara yang tepat dan mengubah pendekatan kita saat berbicara dengan orang baru, kita dapat menciptakan kesan yang positif dan menarik bagi lawan bicara.
Ingatlah bahwa berbicara dengan percaya diri adalah keterampilan yang dapat terus diasah dan ditingkatkan, jadi jangan ragu untuk berlatih dan mengambil inisiatif dalam percakapan.
Jika kamu ingin mempelajari lebih lanjut tentang cara meningkatkan rasa percaya diri, segera kunjungi platform Playbook yang membahas topik ini secara lebih mendalam. Sebagai informasi, topik self-confidence juga merupakan kemampuan yang diperlukan di masa mendatang alias menjadi bagian dari Skills of the Future. Tambah dan perkaya pengetahuanmu lewat berbagai materi self-confidence lewat Kelas Mikro yang hanya ada di Playbook.
Baca juga: 5 Kiat Sukses Berkomunikasi dan Berinteraksi di Tempat Kerja