Punya bisnis kuliner tentunya sangat menantang. Mulai dari mencari ide produk makanan yang bakal menarik minat calon pembeli, mengembangkan resepnya agar unik, hingga mencari pembiayaan. Selain itu, salah satu hal yang paling penting adalah kamu harus bisa mempromosikan daganganmu!
Salah satu media untuk memasarkan produk kuliner tentu saja adalah media sosial. Salah satu syarat untuk eksis di media sosial tentu saja lewat penampilan foto yang super keren. Semua produk kuliner atau menu yang kamu tawarkan harus difoto sebagus mungkin dan kelihatan super lezat. Terus, bagaimana caranya bikin foto kuliner yang menarik? Memang butuh usaha yang mungkin lebih banyak daripada bikin foto selfie! Tenang, tapi bukan berarti kamu tidak bisa melakukannya sendiri, lho!
Ikuti tips dan cara terbaik memotret makanan berikut. Dan segera harapkan follower yang makin bertambah, deretan like yang menghiasi fotomu, dan yang penting, calon pelanggan pun jadi penasaran dan ingin buru-buru mencicipi.
1. Perhatikan perspektif saat memotret
Ada tiga perspektif yang perlu diperhatikan saat memotret obyek makanan supaya kelihatan “menjual” di Instagram. Agar foto makanan gampang difoto dan jadi terlihat lebih fotogenik, jangan arahkan lensa kameramu dalam posisi begini:
a. Perspektif netral
Ini adalah angle yang paling mudah dan pas untuk memotret makanan. Hasilnya, obyek akan terlihat sejajar dengan pandangan mata. Pemirsa akan bisa melihat foto makanan dari dekat dan bisa memberikan gambaran yang jelas tentang produk atau menu yang ditawarkan. Kelebihan memotret dengan perspektif ini: kamu tak perlu mengeluarkan usaha maksimal.
b. Perspektif 45 derajat
Ini bisa dijadikan variasi saat memotret obyek, jika menurutmu memotret dengan angle sejajar dianggap sudah terlalu mainstream. Arahkan lensa kamera dalam posisi 45 derajat dengan posisi tubuh berdiri, untuk membuat semua obyek makanan yang ada di meja terlihat jelas. Posisi ini juga memungkinkan kamu membuat efek “bokeh” alias mengaburkan. Jadi kamu fokus ke satu makanan, dan makanan lain dijadikan sebagai background pemanis.
c. Perspektif tampak atas
Yang ini adalah angle favorit para foodies, karena danggap paling bisa menggambarkan kelezatan makanan yang hendak dipotret. Tapi siap-siap effort lebih, untuk mendapat angle dari atas artinya kamu wajib naik ke atas kursi dan arahkan lensa kamera atau kamera smartphonemu ke makanan dari atas. Hasilnya? Sangat memukau!
2. Atur posisi dengan seimbang, jangan ada sisi yang kosong
Area kosong di dalam foto bisa mengurangi estetika foto makanan. Itu sebabnya makanan andalan harus diatur seimbang: dari sisi kiri, kanan, atas dan bawah. Usahakan jangan ada celah di frame foto. Kalau memang tidak ada pilihan, buatlah tetap jadi seimbang.
3. Posisi menentukan prestasi
Sekarang saatnya berekspresi dengan pengaturan posisi atau letak obyek makanan yang akan difoto. Untuk gaya foto yang lebih soft, atur menu makanan menyerupai huruf S. Tapi, kalau mau nampak lebih tegas, kamu bisa posisikan sejajar semua. Mau gayanya lebih artsy? Kombinasikan dua gaya di atas. Tapi yang pasti hindari pemakaian filter di media sosial, karena menu andalan yang difoto malah akan kelihatan tidak natural. Ingat, lho. Ini makanan, bukan aksi selfie.
4. Difoto waktu masih fresh
Untuk hasil pemotretan yang oke, disarankan membuat makanan tepat di tempat sebelum sesi foto langsung. Untuk mempercantik dan membuatnya kelihatan lezat, sangat boleh dimodifikasi. Misalnya untuk menu daging dan ayam, semprotkan sedikit minyak dengan menggunakan botol spray, supaya menunya kelihatan lebih juicy. Khusus untuk minuman, semprotkan larutan gliserin supaya kelihatan lebih fresh dan segar.
5. Belajar sama ahlinya
Fotografi tentu identik dengan pengaplikasian langsung alias sambil praktik. Paling tepat kalau belajar sama ahlinya. Khusus buat kamu yang mau belajar langsung sama ahlinya, buruan daftar ke kelas workshop-nya. Tidak perlu kebingungan cari info, tinggal klik di skillagogo saja.
Dijamin, habis ini Anda jadi makin pede menjalankan bisnisnya. Dan khusus buat kamu yang mau lebih banyak menguasai menu masak, juga bisa ikutan workshop bertopik kuliner yang lain. Dan untuk melengkapi ketrampilan kuliner, kenapa tidak ikutan kelas yang masih terus hits sampai detik ini: belajar jadi barista! Seru, ya?