5 Cara Storytelling seperti Presentasi TedTalks

Reading time : 3 minutes

Waktu baca : 3 menit

Agar presentasimu makin keren, tambahkan storytelling ala presentasi Tedtalks dalam materi public speaking-mu. Ini dia 5 cara yang bisa dicoba.

Public speaking bukan ilmu baru dan kemungkinan besar kamu sudah pernah melakukannya. Public speaking adalah sebuah skill berbicara di depan publik yang bertujuan menyampaikan pesan-pesan tertentu kepada audiens. Saat ini, skill ini merupakan salah satu skill yang sangat berguna di dunia profesional, guys! Dengan pintar public speaking, kamu juga bisa mengasah kemampuan komunikasi verbal, self-awareness, hingga self-confidence. Keren, kan, jika kamu bisa mahir semua soft skill ini?

Nah, agar presentasi yang kamu lakukan jadi makin keren dan audiens bisa enjoy, kamu bisa menambahkan teknik storytelling di dalamnya.  Artikel ini terinspirasi oleh teknik storytelling yang terdapat pada presenter TedTalks. Para pembicara TedTalks memanfaatkan storytelling untuk memotivasi dan memberikan pesan positif kepada banyak orang. Dengan storytelling, pesan yang disampaikan akan lebih mudah diingat oleh para audiens.

Artikel ini dibuat berdasarkan buku “TEDTalks Storytelling: 23 Storytelling Techniques from the Best TED Talks”, karya Akash Karia.

OK, guys, siap belajar beberapa cara penting tentang teknik storytelling pada public speaking? Segera simak di bawah ini:

Tip 1: Bikin Plot Cerita yang Menarik

Dalam melakukan storytelling, tentu kamu membutuhkan persiapan. Kamu tak bisa mengarang cerita pada saat kamu sedang melakukan presentasi. Persiapkanlah selalu naskahmu sendiri supaya kamu tahu apa saja hal yang akan kamu sampaikan.

Kamu tak harus menuliskan setiap detail kalimat yang akan kamu sampaikan. Tapi, setidaknya kamu menuliskan poin-poin penting dari ceritamu. Biar apa? Tentu biar kamu tak melupakan apa yang ingin kamu sampaikan ke audiensmu.

Tip 2: Detail Lengkap Tokoh dalam Ceritamu

Saat bercerita, tentunya kamu butuh karakter (atau hero) yang kamu ceritakan. Seperti halnya menulis sebuah cerita, kamu perlu memberikan gambaran lengkap tentang tokoh atau hero yang jadi pusat cerita tersebut.

Menurut Akash Karia, penggambaran karakter ini sangat penting. Jika kamu bisa, buatlah deskripsi hingga sedetail mungkin. Gunanya, agar audiens bisa membayangkan cerita yang kamu sampaikan.

Dengan cara mengenali karakter yang ada di dalamnya dan membayangkan cerita tersebut dengan lebih detail, para audiens akan merasa berada di dalam cerita. Tentunya, audiens pun ikut hanyut dan bisa memahami cerita itu dengan mudah. 

Tip 3: Jangan Pakai Bahasa Ilmiah

Bahasa ilmiah mungkin terdengar sangat canggih. Tapi belum tentu semua orang mengerti arti suatu terminologi ilmiah. Audiens akan cepat bosan karena bahasa yang formal dan kaku. Padahal, tujuan utama storytelling adalah membuat audiensmu menikmati dan hanyut dalam ceritamu, bukan ?

Jadi, lebih baik gunakanlah bahasa yang bisa dimengerti oleh audiensmu. Selain mudah dipahami, audiens juga dapat lebih menikmati cerita yang kamu siapkan untuk mereka.

 

Baca juga: “Tips Komunikasi Interpersonal Buat si Pemalu”

 

Tip 4: Latihan Sebelum Hari H

Practice makes perfect. Yes, itu benar sekali! Semakin sering kamu berlatih, kamu akan dapat melakukan presentasimu dengan makin baik dan lebih matang lagi. Dan tentunya, kamu juga ingin dapat memberikan usaha terbaik bagi para pemirsamu, bukan?

Ada banyak cara untuk berlatih, guys. Kamu bisa minta tolong teman untuk mendengarkan latihan presentasimu dan memberikan opini terhadap presentasimu. Kamu juga bisa berlatih berbicara dan merekamnya di gadget-mu. Selain itu, kamu juga bisa berlatih presentasi di depan cermin. Kamu bisa memilih cara latihan yang paling cocok untukmu.

 

Baca juga: “Tips Sukses Perluas Jaringan Networking buat Milenial”

Tip 5: Jaga Ekspresi Wajah dan Gestur Tubuh

Ekspresi wajah dan body language merupakan beberapa hal yang dapat mendukung presentasimu. Sangat penting bagimu untuk tahu kapan kamu harus berbicara dengan pelan atau dengan bersemangat dan keras. Buatlah audiens merasakan emosi yang sama denganmu.

Selain itu, kamu harus perhatikan gerak-gerik tubuhmu. Meskipun gugup, usahakan jangan kamu banyak menggerakkan tangan. Hal itu dapat membuat audiens jadi tak nyaman. Selain itu, terlalu banyak gerakan tangan akan mempengaruhi cara bicaramu. Jadi, gerakkan tangan dengan secukupnya saja.

Bagaimana? Sangat menarik bukan untuk mempelajari skill ini lebih dalam lagi?

Bagi kamu yang tertarik belajar lebih mengenai storytelling dan public speaking, tak perlu khawatir!

Kamu bisa belajar materi ini secara lengkap lewat Kelas Mikro Gratis di platform Playbook: “Belajar Storytelling pada Public Speaking ala TEDTalks”. Kamu bisa belajar secara mendalam teknik storytelling ala presentasi TedTalks, lengkap, mudah dan gratis!

Materi bisa kamu akses kapan saja dan bisa dipelajari di mana saja. Tautan akses Kelas Mikro Gratis ada di sini.

Jika kamu ingin belajar langsung dari ahlinya secara live, simak juga materi On-Demand Workshops di Playbook. Kami tunggu kamu, ya!

  

Baca juga: “Gali Potensi Baru, Ini Dia Beberapa Skill yang Harus Kamu Pelajari di Usia 30-an”

Tags

Share

Related Articles

Employability, Skill Masa Depan

Reading time : 5 minutes

Penulisan Efektif, Skill Masa Depan

Reading time : 2 minutes

Persuasiveness, Skill Masa Depan, Teamwork
Tapi, apakah setiap negosiasimu selalu sukses? Jika tidak, kamu tidak sendiri. Banyak orang menghadapi tantangan dalam melakukan negosiasi, terutama jika tidak terbiasa atau merasa kurang

Reading time : 5 minutes